Perbaikan
Sistem Kelistrikan body - dlam sistem perbaikan rangkaian sistem kelistrikan
body banyak yang bilang terbilang lumayan rumit, namun jika itu
permasalahan kita hanya memikirkan rumit dan tidak ada usaha ingin bisa
mengerjakan dari sistem kelistrikan body mungkin kita tidak akan
pernah tau bagaimana cara penyelesaian dan langkah kerja perbaikan
dari sistem rangkaian kelistrikan body baik kelistrikan body roda dua
(2) roda empat (4), tetap saja sama cara pengerjaan yang penting kita tau mana
komponen--komponen pendukung dari sistem kelistrikan body.
Perbaikan Sistem Kelistrikan body |
Maka dari
itu semoga bisa bisa membantu dari artikel ini, saya sediakan dari mulai
definisi sistem kelistrikan Body, fungsi sistem kelistrikan body, bagian-bagian
sistem kelistrikan body dan komponen-kompone sistem kelistrikan body. berikut
dibawah ini rincian dari Perbaikan Sistem Kelistrikan body.
A. Definisi Dari Sistem Kelistrikan Body
Sistem
kelistrikan body ialah instalasi dari berbagai macam rangkaian penerangan
pada kendaraan. Rangkaian sistem kelistrikan body tersebut, antara
lain sistem penerangan lampu kepala, lampu kota, lampu tanda belok,
lampu hazzard, lampu plat nomor, lampu rem, dan lampu mundur.
B. Fungsi Sistem Kelistrikan Body
Fungsi sistem kelistrikan body ialahsebagai penerangan pada kendaraan untuk
memberikan tanda-tanda kepada pengendara lain pada saat akan membelok maupun
akan berhenti sehingga pengendara akan aman dari kecelakaan. selain itu, juga
untuk memberikan indikator pada pengendara contoh lampu tanda belok ke kanan
ataupun kiri sudah menyala, kondisi bahan bakar masih banyak atau sudah habis
dan lain-lain.
C. Bagian-Bagian Sistem Kelistrikan Body
o Lampu Kepala
Lampu ini ditempatkan di depan kendaraan, berfungsi
untuk menerangi jalan pada malam hari. Umumnya lampu kepala dilengkapi lampu
jarak jauh dan jarak dekat. Nyala lampu jarak jauh dan jarak dekat dikontrol
oleh dimmer switch. Lampu kepala menyala bersamaan
dengan lampu belakang melalui saklar tarik atau putar. Lampu kepala yang
dipakai ada dua tipe, yaitu tipe sealed beam dan
bola lampu. Jenis Sealed beam banyak dipakai
pada kendaraan yang kostruksinya filamen, kaca dan reflektornya menjadi satu
kesatuan. Tipe bola lampu banyak digunakan sebagai lampu depan pada sepeda
motor.
o Lampu Kota
Lampu kota
(lampu posisi) pada kendaraan bermotor dapat dinyalakan sendiri dan dapat juga
menyala bila lampu kepala dinyalakan. Tujuannya adalah bila malam hari atau
gelap, pengendara atau orang lain dapat dengan cepat mengetahui lebar atau
tinggi kendaraan (untuk kendaraan jenis truk dan bus).
Karena
kegunaannya untuk mengetahui lebar dan tinggi kendaraan, posisi lampu kota
harus berada di bagian ujung dari bagian yang terlebar dan tertinggi dari
kendaraan .
Ada beberapa
lampu pada kendaraan yang dapat menyala bersama lampu kota atau posisi, di
antaranya lampu penerangan papan instrumen dan lampu plat nomor bagian
belakang.
Arus lampu plat nomor selalu dihubungkan dengan lampu
kota sebelah kanan dengan maksud bila lampu kota sebelah kanan belakang mati
atau tidak menyala, masih ada tanda yang lain tentang lebar
kendaraan.
Penggunaan bola lampu dan sekring
Dalam satu unit kendaraan bermotor (mobil), pada saat lampu kota atau posisi
dinyalakan, jumlah daya lampu yang diperlukan adalah:
Nama Komponen
|
Daya Lampu
|
. .4 buah
bola lampu kota
. .2 buah bola lampu plat Nomor . .2 buah bola lampu instrumen |
. .4 X 8
Watt = 32 Watt
. .2 X 3 Watt = 6 Watt . .2 X 3 Watt = 6 Watt |
Sekring yang terpasang untuk lampu kota (Tail Fuse) adalah 1,5 X daya lampu (1,5 X 44 Watt = 66
Watt). Kebutuhan sekring yang ada di pasaran adalah 10 Amper, maka pemilihan
sekring yang tepat adalah 10 Amper.
o Lampu Tanda Belok
Lampu tanda belok atau sein dan lampu hazzard adalah dua sistem tanda yang berbeda,
tetapi menggunakan komponen yang sama.
Sistem ini
terdiri atas empat buah bola lampu berwarna kuning, yaitu
. .1 bola lampu kiri depan
. .1 bola lampu kiri belakang
. .1 bola lampu kanan depan
. .1 bola lampu kanan belakang
Agar sistem tanda ini berfungsi dengan baik,
lampu-lampu tersebut harus dapat menyala dan berkedip sempurna, yaitu selama 1
menit adalah 60 kali kedipan.
Hal ini bisa terjadi bila arus yang masuk ke bola lampu berupa arus
putus-hubung yang diperoleh dari alat pengedip (flasher).
Bila saklar
lampu tanda belok dioperasikan ke kiri atau ke kanan, lampu yang berkedip kiri
saja atau kanan saja. Saklar tersebut biasanya terletak di bawah lingkar kemudi
dan dirakit di batang kemudi. Bila saklar lampu hazzard dioperasikan atau
difungsikan, lampu yang berkedip adalah kiri dan kanan secara bersamaan. Saklar
lampu hazzard biasanya terletak di bagian batang kemudi sebelah depan.
Perbedaan kedua sistem tersebut adalah dari fungsinya,
lampu tanda belok dipergunakan bila kendaraan akan mengubah arah atau berbelok,
sedangkan lampu hazzard digunakan bila dalam
keadaan bahaya. Misalnya mobil sedang menarik atau ditarik mobil lain, mobil
berhenti darurat karena ada kerusakan. Oleh karena itu, lampu hazzard harus dapat dinyalakan tanpa harus
menyalakan kunci kontak.
o Lampu Rem
Lampu rem
pada kendaraan bermotor biasanya berwarna merah dan ditempatkan di bagian
belakang yang menyatu dengan lampu kota atau posisi. Daya rem harus lebih besar
daripada lampu posisi. Misalnya bola lampu dobel filamen dengan tulisan 8/21 w
12V berarti daya lampu kota 8 w dan lampu rem 21 W dengan tujuan pada saat
lampu kota atau posisi menyala dan mobil sedang direm, akan terjadi perubahan
sinar lampu terlihat menyala lebih terang.
Lampu rem
akan selalu menyala bila pedal rem diinjak karena pada saat pedal rem diinjak,
tekanan tuas pedal rem cenderung ke posisi atas (tidak mengerem).
o Lampu Mundur
Lampu mundur
pada kendaraan bermotor berfungsi di samping untuk memberi tanda mundur pada
kendaraan yang berada di belakangnya, juga berfungsi untuk menerangi bagian
belakang mobil tersebut. Agar nyala lampu tersebut bisa dibedakan dengan lampu
yang lain, warna dari lampu mundur adalah putih. Supaya dapat terlihat jelas
pada jarak yang cukup jauh, daya lampu yang terpasang sebesar 23 Watt.
Lampu mundur
hanya dapat menyala bila mesin hidup ( kunci kontak “ON” ) dan gigi transmisi
pada posisi mundur.
D.Komponen-Komponen Pendukung Rangkaian Sistem
Kelistrikan Body
o Baterai
Baterai berfungsi sebagai sumber arus searah DC (Dirrect Current) pada sistem kelistrikan otomotif.
Umumnya baterai yang digunakan sebagai sumber tenaga pada sistem kelistrikan
otomotif mempunyai tegangan 12 Volt dan kapasitasnya berkisar 40–70 AH (Ampere Hour).
Baterai
mempunyai 2 kutub, yaitu kutub (+) dan kutub (-). Kutub (+) diberi kode 30 dan
kutub (-) atau minus diberi kode 31.
o Kunci Kontak (Switch)
Kelistrikan
otomotif pada mobil menggunakan kunci kontak (Ignition Swtch) sebagai saklar
utama yang menghubungkan semua sistem kelistrikan dengan sumber tenaga
(baterai).
Kunci kontak
mempunyai beberapa posisi, yaitu ;
Off : terputus dari sumber tegangan (baterai)
ACC : terhubung dengan arus baterai , tetapi hanya untuk kebutuhan accecoris
ON / IG : terhubung ke sistem pengapian (Ignition )
START : untuk start
o Saklar
Saklar di
atas dapat dioperasikan dengan cara menekan dan melepas atau menarik dan melepas
sehingga kontak gerak akan berpindah dari 56a ke 56b atau sebaliknya. Bila
saklar tersebut mempunyai 3 posisi berhenti, pada posisi tidak ditarik (posisi
0), tidak ada kontak yang berhubungan dengan 30 (+ baterai). Bila ditarik 2
kali (posisi 2), kontak 30 (+ Baterai) akan berhubungan dengan 56 (ke saklar
dim).
o Sekring (fuse)
Sekring adalah suatu komponen kelistrikan yang
berfungsi untuk membatasi beban arus yang berlebihan. Selain itu, untuk
menghindari terjadinya kerusakan pada rangkaian saat terjadi konsleting atau
hubungan singkat. Dengan adanya sekring (fuse) rangkaian
kelistrikan, bola lampu, kabel-kabel, relay, fleser, dan
yang lainnya tidak akan rusak bila terjadi kelebihan arus atau terjadi hubungan
singkat karena sekring akan putus terlebih dahulu. Jenis sekring ada
bermacam-macam, baik bentuk (konstruksi) maupun jenis filamennya.
o Pengedip (Flase)
Pengedip (flaser) digunakan
untuk memutus dan menghubungkan arus secara otomatis pada rangkaian lampu tanda
belok sehingga lampu akan berkedip. Jenis pengedip (flaser)
ada dua, yaitu jenis bimetal dan
magnet.
o Relay
Relay adalah saklar elektrik yang digunakan untuk
memutus dan menghubungkan arus secara elektrik. Cara kerjanya, bila dialiri
arus listrik, kumparan akan menjadi magnet sehingga kontak poin tertarik dan
terhubung. Ada dua jenis relay, yaitu relay bila dialiri arus listrik kontak poin akan
terhubung dan relay bila dialiri arus listrik akan terputus.
o Kabel Penghubung
Kabel adalah
suatu komponen yang digunakan untuk menghubungkan komponen satu dengan komponen
yang lainnya yang terbuat dari tembaga dan diberi isolasi supaya tidak terjadi
konseleting. Diameter kabel terdiri atas berbagai ukuran. Penggunaan kabel
berbeda-beda ukurannya, bergantung pada berapa besar arus yang mengalir. Bila
arus yang mengalir besar, berarti harus menggunakan kabel yang berdiameter
besar, tetapi bila arus yang mengalir kecil, cukup menggunakan kabel yang
berdiameter kecil.
0 Response to "Perbaikan Sistem Kelistrikan body"
Post a Comment